Kasih tak sempurna

November bagai bulan yang berat rasanya. Sarat dengan pelbagai isu. Samada berbentuk peribadi ataupun urusan perjuangan. Hingga kurang aku mengarang dan menulis disini. Meregangkan sedikit saraf otak yang kekadang bagai beku, masa di alam maya banyak dihabiskan melayan FB. Meneroka kenangan dan khabar sahabat-sahabat lama dan baru, jauh dan dekat.


Berhibur dengan cara sebegini, hanya menahan daripada memikir masalah buat seketika cuma. Seusai menutup laptop, pasti minda terjah dengan persoalan-persoalan kehidupan yang belum selesai dan diselesaikan. Diasak dengan segala kesulitan ini, membuktikan diri jauh benar dari karektor muslim-mukmin sejati. Masih belum mampu mengawal minda dan emosi. Tidak tenang menghadapi tekanan. Tidak sabar menghadapi ancaman. Tewas pada ujian.


Dalam usaha memujuk diri dan hati, sujud syukur padaNya. Memilihku lahir ke dunia pentas ujan ini sebagai muslim. Punya tuhan pencipta alam dan segala isinya.yang Maha Pengasih lagi Penyayang. Disaat manusia tidak mampu mendamai sekeping hati, memberi ketenangan pada satu jiwa, aku masih punya Allah yang Esa. Tidak membiar dan meninggalkan hambaNya begitu sahaja.


Pantas benar, hieraki cinta seorang muslim Allah berada di atas, diikuti oleh Rasul junjungan tercinta. Seingkar mana seorang hamba pada Dia Sang Pencipta, tetap dibalas dengan segunung keampunan. Rasul pula, di saat sedang berperang dengan maut, masih menyebut ummati, ummati, ummati. Adakah manusia semulia ini? Seorang ibu pun belum tentu mampu kasihkan anaknya sekasih Rasulullah s.a.w kepada umatnya. Hingga berkorban segala-galanya hanya untuk memastikan sinar Islam menerangi seluruh buana.


"andai bulan diletakan di tangan kananku
dan matahari ditangan kiriku,

demi Allah tidak akan kuhentikan dakwah
ini"


Justeru, buat teman pembaca coretan ini, andai kala ini, kita diuji dengan sifat manusia, jangan gundah dan resah. Itu sudah aturan alam. Adakala kita disakiti, adakala kita menyakiti. Bukti kasih manusia tidak sejati. Maka apabila mengasihi juga jangan sepenuh hati. Hingga mengatasi kasih pada yang selayaknya, kalau tidak kita juga akan makan hati hingga membawa diri...


Hidup pentas ujian..bersedialah untuk diuji!!!

Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan mengatakan, `Kami telah beriman,’ sedangkan mereka tidak diuji lagi?” ( Al-Ankabuut: 2)

Comments

sepi lah saya nak baca entry empunya blog.. :(.. well kalau punya rezky lebih.. beli lah sebiji laptop kepunyaan sndiri.. murah2 pon takpe.. janji ada kan.. :)..
bicara_sufi said…
insyaAllah..sedang mencukupkan duit untuk memiliki laptop sendiri.. :) terima kasih sudi singgah ziarah bicara sufi..sekadar entry-entry yang tidak pasti dapat dimanfaati atau tidak..semoga tulisan-tulisan ini bernilai ibadah di sisinya..amin

Popular posts from this blog

Zon Selesa

Kisah Kita

Pendam