Tuesday, November 10, 2009

Monolog malam

Mentari terus memancar
Menyuluh pergi subuh yang dingin
Membahang garang hari yang terang

Puas sudah sinarnya menerangi alam
Senja datang membawa sayu
Mentari pula izin berlalu
Suram dan kelam teman malam
Dihias bintang bersama bulan

Aturan yang tidak terlawan
Walau dikerah segenap upaya
tidak sesekali bisa merubah
Siang dan malam tetap serupa

Kaburnya meniti hari
Punyakah amal bekal diri
Sembahan buat Rabbul Izzati
Menebus janji syurga Firdausi
Hanya mengharap simpati
Menagih kasih yang hakiki
Semoga mampu kumiliki.

Hari berlalu tanpa mampu kita tahan walau sesaat. Meninggal pergi kita bersama kisah semalam. Menoleh coretan peristiwa kelmarin, tidak yakin telah melakukan yang terbaik di sisiNya. Apakah nasib esok yang tidak pasti? Dunia semakin tua, diri tetap rasa mahu muda...Ya Allah ampuni atas keterlanjuran kami..yang kami zahirkan atau sembunyikan..Engkaulah sebaik-baik pengampun..



No comments:

Pelangi Indah

  P agi ini seperti kelmarin. Hujan gerimis membasahi bumi. Mentari seakan malu keluar menyinar alam. Kabus tebal masih kelihatan di puncak ...