Wednesday, March 17, 2010

Bicara Air Mata

Sayu dan sendu meneman malam itu
Tiada riak tawa menghias bibir mesra
Duka tajam itu menghalau sirna ceria
Semua tunduk dengan mata berkaca

Sebak tidak mampu di tahan lagi
Hancur luluh hati sang ibu
masih sukar menerima takdir perit itu
Apakan daya masa bukan milik manusia

Bagai tidak mampu kaki berdiri
Bagai lumpuh seluruh tubuh
kosong sepi sendu dan sayu
hanya itu yang hadir di hati

[UJIAN pasti hadir..menimpa dia, kamu, mereka dan AKU...
Jangan lari darinya, jangan berhenti menghadapinya
Kembali kepada pencipta UJIAN. Mohon dan buat rayuan..UJIAN mampu dihadapi setabahnya dan paling utama UJIAN adalah laluan hampir dengan keampunanNya]

Malam ini terasa benar rindukan kelibat insan bergelar bapa. Rindu pelukannya, bicaranya dan pimpinannya. Membantu menyisih duka perit ini. "Pak, maafkan anakmu ini, gagal menahan airmata mak dari tumpah membasahi bumi". Moga rohmu tetap tenang di sana...

No comments:

Pelangi Indah

  P agi ini seperti kelmarin. Hujan gerimis membasahi bumi. Mentari seakan malu keluar menyinar alam. Kabus tebal masih kelihatan di puncak ...